MAKALAH PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
“KARAKTERISTIK DAN
KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
USIA SEKOAH DASAR “.
DISUSUN OLEH
Shinta Novita
Sari Nim 856690998
Tutor Pembimbing : Zaidan Jauhari, S.Pd.,MT
PROGRAM SI – PGSD BI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ – UT PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,
puji syukur kita panjatkan kehadira Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah
dan karunia-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dalam rangka menyelesaikan tugas mata
kuliah Perkembangan
Peserta Didik SI PGSD BI UPBJJ Universitas Terbuka Palembang.
Dalam rangka kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang setulus-tulusnya atas bantuan dan sumbang saran yang telah
di berikan kepada penulis sampai selesainya makalah ini. Semoga segala bantuan yang telah
diberikan kepada penulis dicatat sebagai amal dan diberikan pahala oleh Allah
SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna, untuk itu penyusun mohon maaf yang setulus
tulusnya atas segala kekurangan. Penulis juga meminta saran dan kritik yang
membangun sehingga makalah ini dapat lebih baik lagi dan semoga makalah ini
berguna bagi pihak yang membutuhkan.
Sekayu, Oktober 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................... ..........ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
A.
PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.
Latar
Belakang.......................................................................... …1
2.
Rumusan
Masalah......................................................................... 1
3.
Tujuan
Pembahasan ...................................................................... 1
B.
PEMBAHASAN .................................................................................. 2
C.
PENUTUP ......................................................................................... 12
Kesimpulan ......................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan(skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem
yang berkembang sedemikian rupa per- kembangan emosi, intelektual dan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik,
intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan sikap. Perkembangan fisik
meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual
(kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara
berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap
individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia
lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau
perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang
lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan,
nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral.
Untuk efisiensi waktu, maka penulis membatasi penulisan ini
pada karakteristik dan kebutuhan peserta
didik usia sekolah dasar. Karena usia sekolah dasar
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan
dapat diarahkan kepada perkembangan masa remaja yang sehat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka
diperoleh permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana
karakteristik dan kebutuhan peserta
didik usia sekolah
dasar ?
C. Tujuan
Mengetahui karakteristik dan kebutuhan
peserta didik usia
sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
Modul
2. Karakteristik dan Kebutuhan
Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB 1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani serta Perkembangan
Intelektual dan emosional
A. Pertumbuhan Jasmani Selama Pertengahan
Masa Kanak-kanak
1.
Tingkat
pertumbuhan, pada anak usia 10 tahun
baik laki-laki maupun
perempuan, badannya
bertambah berat kurang
lebih 3,5 kg
dan tingginya bertambah.
Tingkat pertumbuhan anak sangat
berbeda antara ras, bangsa, dan tingkat
sosial ekonominya.
2.
Nutrisi
dan pertumbuhan, Untuk mendukung pertumbuhan ,anak2 memerlukan 2.400 kalori
sehari,34 gr protein dan rata-rata karbohidrat yang tinggi paling minimum harus
tetap di pertahankan (E.R William & Cakiendo)
3.
Kesehatan
dan kebugaran anak, pemberian
vaksinasi sangat baik
bagi anak-anak usia
ini daripada anak-anak
yang lebih rendah usianya. Hal ini
terbukti adanya imunisasi
di sekolah menjadi alasan tingkat kematian anak-anak usia
sekolah rendah sepanjang tahun.
B. Beberapa Aspek
Kesehatan dan Kebugaran Masa Kanak-kanak
1. Obesity,
anak yang diadopsi ternyata mempunyai korelasi positif dengan orang tua
aslinya, namun tidak ada korelasi sama sekali dengan orang tua yang
mengadopsinya (A.J. Stunkard, Foch & Hrubec, 1986). Anak-anak gemuk
biasanya tidak tumbuh
menjadi gemuk pada
mulanya namun mereka
menjadi gemukk setelah dewasa.
2. Kondisi
medis pada masa kanak-kanak, pada
umumnya anak sering
sakit, namun berlangsung singkat. Terdapat
80% anak yang sering
dirawat karena luka.
3. Penglihatan,
anak usia sekolah penglihatannya lebih
tajam daripada waktu-waktu sebelumnya. Sekalipun demikian penglihatan anak dari kalangan
kurang mampu tidak dapat
berkembang secara normal.
4. Kesehatan
gigi, pada usia 6
tahun anak mengalami
tanggal giginya yang
pertama kali, selanjutnya
diganti dengan gigi yang tetap
setiap tahunnya sebanyak empat
gigi.
5. Kebugaran
anak, pada dewasa ini latihan fisik
bagi anak-anak sangat baik
jika dibandingkan dengan tahun 1960-an. Jantung dan
paru-paru mereka bentuknya
kurang baik dibandingkan
dengan anak-anak yang suka
berolahraga daripada anak-anak
usia pertengahan tahun.
C. Perkembangan Intelektual dan
Emosional
1. Perkembangan
intelektual
a.
Perkembangan kognitif: tahap operasi konkret Piaget
Kadang-kadang anak usia antara 5-7
tahun memasuki tahap operasi konkret, yaitu pada waktu anak dapat berpikir
secara logis mengenai segala sesuatu.
b. Berpikir operasional
Menurut Piaget pada tahap ketiga,
anak-anak mampu berpikir operasional: mereka dapat mempergunakan berbagai
simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental
sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai
berpikir dalam aktivitasnya.Pada masa ini anak berkurang sifat egoisnya
c.
Konservasi
Adalah salah satu kemampuan yang
penting yang dapat mengembangkan berbagai operasi pada tahap kongkret. Atau kemampuan
untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama
dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
2. Perkembangan emosional
a.
Gangguan
emosional pada anak:takut suasana gelap,takut berhadapan dengan dokter
b.
Beberapa
tipe masalah emosional. Kebrutalan atau kebringasan anak nampak pd perilakunya,
misal; berkelahi berbohong mencuri merusak hakmilik dan bentuk lain yang
berbeda .
c.
Gangguan
kecemasan, tidak mau berteman.
d.
Takut
sekolah, ketakutan terhadap guru
yang keras (galak) atau medapat
tugas yang berat
di sekolah.
e.
Kematangan
sekolah, umumnya anak telah mampu
mengatur proses buang air
kecil, mulai bersosialisasi
dalam pengertian telah dapat
membedakan teman laki-laki
atau perempuan, serta
berusaha membedakan antara
salah dan benar.
f.
Depresi
pada masa anak-anak, tidak ada seorang pun
yang dapat mengetahui
penyebab timbulnya depresi semacam
ini secara tepat.
g.
Perawatan
problema emosional, pilihan untuk perawatan
secara khusus untuk gangguan
terrtentu sangat tergantung
pada berbagai faktor.
h.
Stres,
perasaan tertekan disertai meningkatnya
emosi yang tidak
menyenangkan.
Modul 2. Karakteristik dan Kebutuhan
Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB
2. Perkembangan Bahasa, Sosial, Moral, dan Sikap
A. Perkembangan Bahasa
Perkembangan
bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur
kata.Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, periode linguistik
(0-1 tahun) dan linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah anak
mengucapkan kata-kata yang pertama.
Periode
linguistik terbagi dalam tiga fase besar:
1. Fase
satu kata atau holofrase
Anak mempergunakan satu kata untuk
menyatakan pikiran yang kompleks. Misal
kata duduk, bagi anak dapat berarti mau duduk, kursi tempat duduk dan
lain-lain.
2. Fase
lebih dari satu kata
Muncul pada anak berusia sekitar 18
bulan. Anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata
3. Fase
ketiga adalah fase diferensiasi
Keterampilan anak dalam berbicara
mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja menambah
kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu mengucapkan kata demi
kata sesuai dengan jenisnya.
Jenis-jenis bahasa:
a. Bahasa
tubuh
b. Bicara
Bagi anak,
bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk
mencapai tujuanya, misalnya:
1) sebagai
pemuas kebutuhan dan keinginan
2) sebagai
alat untuk menarik perhatian orang lain
3) sebagai
alat untuk membina hubungan sosial
4) sebagai
alat untuk mengevaluasi diri sendiri
5) untuk
dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan oranglain
6) untuk
mempengaruhi perilaku orang lain
c. Potensi
anak berbicara didukung oleh beberapa hal
1) kematangan
alat berbicara
2) kesiapan
berbicara
Kesiapan dimulai sejak anak berusia
12-18 bulan,yang disebut teachable moment dari
perkembangan bicara
3) adanya
model yang baik untuk dicontoh
4) kesempatan
berlatih
5) motivasi
untuk belajar dan berlatih
6) bimbingan
d. Gangguan dalam perkembangan berbicara
1.anak
cengeng
2.anak sulit
memahami isi pembicaraan orang lain
Untuk bergaul dan berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa, baik dalam bentuk tulisan, percakapan, bahasa isyarat maupun ekspresi wajah. Untuk berkomunikasi secara efektif prlu memperhatikan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Nilai-nilai tersebut harus diberikan sedini mungkin agar tertanam hal-hal mana yang baik dan buruk, yang boleh atau tidak boleh dilakukan, bagaimana bersilap dan bertutur kata yang baik terhadap orang lain. Pembelajaran nilai-nilai tersebut harus dengan contoh yang konkret agar mudah difahami anak.
Perkembangan
Bahasa yaitu bentuk komunikasi manusia merupakan yang paling sempurna daripada
binatang, karena manusia dapat melakukannya melalui berbagai sarana dan
prasarana yang ada. Tiap individu dituntut untuk memiliki kemampuan menyatakan
atau mengekspresikan pikirannya dan menangkap pemikiran orang lain melalui
bahasa, sehingga komunikasi menjadi efektif. Anak-anak lebih dapat mengerti aa
yang dikatakan orang lain daripada mengutarakan pikiran dan perasaan mereka
dengan kata-kata.
Semakin
matang organ-organ yang berkaitan dengan proses berbicara seperti alat bicara
dan pertumbuhan/perkembangan otak, anak semakin jelas dalam mengutarakan
kemauan, pikiran maupun perasaannya melalui ucapan atau bahasa. Hal itu tidak
lepas dari pengaruh lingkungan, terutama orang tua atau keluarga. Anak yang
selalu mendapat motivasi positif akan terpacu untuk mengembangkan potensi
bicaranya.
B. Perkembangan Sosial, Moral, dan Sikap
1. Perkembangan
sosial
Ganjaran atau hukuman yang diberikan
orang tua terhadap anaknya dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Ganjaran/hadiah
Fungsi hadiah:
1) memiliki
nilai pendidikan
2) memberikan
motivasi kepada anak
3) memperkuat
perilaku,ini berarti menumbuhkan keyakinan ,kepercayaan diri dan pemahaman
bahwa sesuatu dilakukan tersebut betul serta diakuui kebenaranya oleh
lingkungan setempat.
b. Hukuman
1) Fungsi hukuman
1) Fungsi hukuman
a) Fungsi resktriktif
Dengan diberikannya suatu hukuman
kepada anak, ini berarti bahwa pengulangan perilaku yang tidak diharapkan dalam
masyarakat tidak akan terjadi lagi.
b) Hukuman sebagai fungsi pendidikan
Menjelaskan kepada anak tentang
pemahaman adanya peraturan yang berkaitan dengan perbuatan salah atau benar
c) Hukuman sebagai penguat
motivasi
2) Syarat-syarat hukuman
a) sebaiknya hukuman sgra diberikan kpd anak yang
membuat kesalahan & patut mendapat hukuman
b) diberikannya secara konsisten
c) hukuman yang diberikan harus bersifat
konstruktif
d) hukuman yang diberikan bersifat impersonal
e) dalam memberikan hukuman harus disertai alasan
f) hukuman dpt digunakan sbgalat mengembangkan hati nurani anak
g) hukuman diberikan pada waktu & tempat yang tepat
f) hukuman dpt digunakan sbgalat mengembangkan hati nurani anak
g) hukuman diberikan pada waktu & tempat yang tepat
2. Perkembangan moral dan sikap
Proses pembentukan
perilaku moral dan sikap anak:
a. Imitasi (imitation)
Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi sejak usia 3 tahun
b. Internalisasi
Adalah suatu proses yang merasuk pada diri
seseorang (anak) karena pengaruh sosial
yang paling mendalam dan paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.
c. Introvert
dan Ekstrovert
Introvert adalah kecenderungan seseorang
untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya, minat, sikap. Ekstrovert adalah
kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya, sehingga
segala minat, sikap dan keputusan yang diambil lebih banyak ditentukan oleh
orang lain
d. Kemandirian
e. Ketergantungan
f. Bakat
(aptitude)
Terdapat 2 jenis bakat yang dimiliki dan dapat dikembangkan,yaitu:
1. Bakat yang bertalian dengan
kemahiran atau kemampuan mengenai suatu bidang pekerjaan khusus ,contoh:bakat
dagang ,menulis/menyusun karangan,bakat semacam ini disebut vocational aptidude
2. Bakat yang diperlukan untuk berhasil
dalam tipe pendidikan tertentu atau pendidikan khusus,contoh;bakat melihat
ruang (dimensi yang diperlukan oleh seorang arsitek, bakat semacam ini disebut
shcolastic aptitude.
Faktor utama yang dapat mempengarui tampilnya bakat anak:
1. faktor motivasi, berkaitan dengan
daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
2. faktor nilai atau value, berkaitan
dengan bagaimana seseorang memberi arti terhadap hasil pekerjaan yang sesuai
dengan bakatnya
3. konsep diri, anak yang memiliki
konsep diri yang positif selalu berusaha berinteraksi secara timbal-balik
dengan sukses yang merupakan aktualisasi bakatnya.
Modul 2. Karakteristik dan Kebutuhan
Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB
3. Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Dasar
A. Perbedaan Pada Perkembangan Fisik
Perkembangan
motorik pada anak laki-laki dan perempuan usia SD
Usia
|
Perilaku
yang terpilih
|
1
|
Dalam
gerakan anak perempuan lebih superior dan teliti, sedangkan pada anak
laki-laki lebih superior dalam kekuatan, dan beberapa tindakannya kurang
kompleks.
|
2
|
Keseimbangan
dengan berdiri satu kaki tanpa memperhatikan kemungkinannya. Anak-anak dapat
berjalan melangkah lebar dengan seimbang
|
3
|
Memiliki
kekuatan menggenggam secara ajeg dengan tekanan 6 kg
|
4
|
Anak
perempuan dapat melompat setinggi 21 cm, sedangkan anak lelaki
dapat sampai 10 inci
|
5
|
Anak
laki-laki dapat melompat setinggi 150 cm, sedangkan anak perempuan melompat
setinggi 135 cm
|
B. Perbedaan Pada Perkembangan
Moral
1. Piaget dan tahapan
moral
Tahap pertama, hambatan moralitas
juga disebut (heteronomous morality), bercirikan kekakuan, penyesuaian yang
sederhana.(egosentrik). Tahap kedua, moralitas kerja sama juga disebut
(autonomous morality), bercirikan moral yang fleksibel/kurang bersifat egosentrik
(kenyal).
Dua tahap perkembangan moral menurut Piaget
Aspek
Moralitas
|
Hambatan
Moralitas
|
Kerja
sama Moralitas
|
Pandangan
|
Seorang
anak memandang suatu tindakan baik atau buruk dan berpendapat bahwa tiap
orang melihatnya dengan cara yang sama
|
Anak-anak
dapat menggantikan orang lain. Mereka tidak absolut dalam penyesuaian, tetapi
melihatnya dari beberapa sudut pandang
|
Kesungguhan
|
Anak
menyesuaikan tindakan dengan penuh tanggung jawab, bukan karena ada motif di
belakangnya
|
Beberapa
tindakan penyesuaian anak berdasarkan kesungguhan bukan karena konsekuensi
|
Peraturan
|
Anak-anak
tunduk pada peraturan sebab sakral dan tidak dapat diubah
|
Anak-anak
mengenal bahwa peraturan dibuat oleh manusia dan dapat diubah oleh manusia
|
Hukuman
|
Anak
sangat takut pada hukuman
|
Anak
lebih bersifat lunak terhadap hukuman yang dikompensasikan dengan pengorbanan
dan pertolongan
|
Perbedaan Perkembangan Moral pada anak
Tahapan
|
Perkiraan
usia
|
Perkembangan
|
0
|
4-6
th
|
Anak
berpendapat bahwa satu-satu nya kemungkinan
|
1
|
6-8
th
|
Anak
sadar bahwa orang lain mengintegrasikan sesuatu situasi dgn cara yg berbeda
dng interprestasi mrk sendiri
|
2
|
8-10
th
|
Anak
mempunyai kepedulian yg bertolak belakang menyadari bahwa orang lain
mempunyai pandangan yang berbeda
|
3
|
10-12
th
|
Anak
dapat membayangkan bahwa perspektif orang ketiga perlu diperhatikan
|
4
|
Remaja
|
Orang2
sadar bahwa komunikasi dan [engambilan peranan tidak selalu dapat
menyelesaikan mslh untuk mengatsi nilai2 lawanya
|
2. Koherlberg dan alasan moral
Koherlberg melukiskan tiga tingkatan alasan
moral:
Tingkat
1, Pra-conventional morality (anak usia 4-10
tahun) anak masih dibawah pengawasan orang tua dan lain-lain, tunduk pada
peraturan untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.
Tingkat
2, Conventional morality (anak usia 10-13 tahun)
anak telah menginternalisasikan figur kekuasaan standar. Mereka patuh terhadap
peraturan untuk menyenangkan orang lain.atau mempertahankan perintah
Tingkat
3, Post-conventional morality (anak usia 13 tahun
atau lebih) moralitas sepenuhnya internal. Dewasa ini orang-orang telah
mengenal beberapa konflik standar moral dan memilih di antara standar tersebut.
C. Perbedaan Kemampuan
Tahap-tahap
persahabatan
Tahapan
|
Usia
|
Karakteristik
|
0.Persahabatan sementara
|
3-7
|
Anak-anak
bersifat egosentris, mereka berpikir hanya mengenai sesuatu yang mereka
inginkan dari hubungan
|
1.Bantuan satu arah
|
4-9
|
Anak-anak
membatasi teman sebagai seseorang yang mau mengerjakan sesuatu sebagaimana
dilakukan temannya
|
2 Dua cara, bekerja
sama
|
6-12
|
Persahabatan
melibatkan masalah menerima dan memberi namun masih ada unsur membedakan
kepentingan diri daripada kepentingan orang lain
|
3. Keintiman
|
9-15
|
Anak-anak
memandang persahabatan seperti sesuatu yang berlangsung lama, sistematik
|
4.Kebebasan
secara otomatis
|
12-dst
|
Anak-anak
saling menghargai kebutuhan temannya untuk keduanya saling bergantung atau
memiliki otonomi
|
Modul 2. Karakteristik dan Kebutuhan
Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB
4. Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia Sekolah Dasar
A. Jasmaniah
Berkaitan
dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD memasuki
tahapan perkembangan moral dan sosial yang memperhatikan pemuasan keinginan dan
kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
Hurlock
(1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna
bagi anak untuk:
1. Memberikan
rasa aman kepada anak, dengan memberitahukan kepada mereka secara tegas apa
yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.
2. Berusaha
belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian yang
ditafsirkan sebagai tanda penerimaan dirinya.
3. Mendorong
anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin tersebut sesuai
dengan perkembangan dirinya.
4. Membantu
anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam dirinya,shgga
dapat mengambil keputusan secara bertanggung jawab dan juga dapat mengendalikan
tingkah laku.
B. Kasih Sayang
Pada tahap perkembangan
social anak usia SD
terutama yang duduk
di kelas tinggi
SD, sudah ingin memiliki
teman-teman tetap.
Perkembangan tersebut sejalan
dengan kebutuhan untuk
disayangi dan menyayangi
teman. Tidak hanya rasa
kasih kepada teman
saja, tetapi juga
sudah ada kebutuhan
untuk memberikan rasa
cinta terhadap suatu benda.
Oleh karena itu
guru perlu mengarahkan
anak-anak agar rasa
kasih saying yang sudah
muncul dapat terpelihara
dan menjadikan anak-anak
bersikap penuh kasih
terhadap sesuatu seperti menunjukkan
minat siswa yang
sudah dipunyainya, memupuk
serta memelihara minat
atau hobi para
siswa.
C. Memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah
di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian.
Anak-anak ini akan cenderung mengikuti aturan dari kelompok bermainnya/setia,
dan juga menggantungkan dirinya kepada kelompok tersebut.
Kebutuhan untuk
memiliki tidak terbatas
pada pemilikan teman
saja, tetapi juga
pada benda-benda miliknya
dan milik teman
sekelompoknya. Dia akan
menjaga dengan sepenuh
hati benda-benda yang
menjadi kebanggaannya atau
teman gangnya.
D. Aktualisasi Diri
Anak usia kelas tinggi di SD mulai
ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak berusaha
memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan
keinginannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi
juara tinju, pembalap dan sebagainya. Salah satu kebutuhan yang terkait
dengan kebutuhan aktuali sasi diri adalah kebutuhan berprestasi
atau need for achievement
De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru
memberikan dan meningkatkan motivasi siswa:
1. Membangkitkan
semangat siswa, guru bisa menggunaan
berbagai pendekatan pembelajaran
agar siswa tidak
bosan.
2. Memberikan
harapan yang realistis,
3. Memberikan
insentif, berupa penghargaan pujian hadiah atau kata-kata yang manis
4. Memberi
pengarahan, guru perlu meminta
kepada siswanya untuk
melakukan tindakan yang
diharapkan dengan sebaik-baiknya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa : Pertumbuhan Fisik atau Jasmani serta
Perkembangan Intelektual dan emosional meliputi Pertumbuhan Jasmani Selama
Pertengahan Masa Kanak-kanak, Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Masa
Kanak-kanak, Perkembangan Intelektual dan Emosional. Anak yang selalu
mendapat motivasi positif akan terpacu untuk mengembangkan potensi bicaranya. Perkembangan
Bahasa yaitu bentuk komunikasi manusia yang paling sempurna daripada binatang,
karena manusia dapat melakukannya melalui berbagai sarana dan prasarana yang
ada. Faktor utama yang dapat mempengarui tampilnya bakat anak yaitu faktor
motivasi, faktor nilai atau value, dan konsep diri. Salah satu kebutuhan yang
terkait dengan kebutuhan aktuali sasi diri adalah kebutuhan
berprestasi
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mohammad, dkk. 2008. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: Bumi Aksara
Rosmawati. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Pekanbaru :
Universitas Riau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar