Selasa, 01 Oktober 2019

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


 DISUSUN OLEH Shinta Novita Sari Nim 856690998

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA  DIDIK
KARAKTERISTIK  DAN  KEBUTUHAN  PESERTA  DIDIK  USIA  SEKOAH  DASAR “.














DISUSUN OLEH
Shinta Novita Sari Nim 856690998



Tutor Pembimbing : Zaidan Jauhari, S.Pd.,MT

PROGRAM SI – PGSD BI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ – UT PALEMBANG
2019



KATA PENGANTAR

            Alhamdulilah, puji syukur kita panjatkan kehadira Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan  karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Perkembangan Peserta  Didik SI PGSD BI UPBJJ Universitas Terbuka Palembang.
Dalam rangka kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas bantuan dan sumbang saran yang telah di berikan kepada penulis sampai selesainya makalah  ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis dicatat sebagai amal dan diberikan pahala oleh Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penyusun mohon maaf yang setulus tulusnya atas segala kekurangan. Penulis juga meminta saran dan kritik yang membangun sehingga makalah ini dapat lebih baik lagi dan semoga makalah ini berguna bagi pihak yang membutuhkan.
                                                                                          
                                                                                          Sekayu,   Oktober 2019
   


                                                                                               
       Penulis










DAFTAR ISI
                                                                                                                                                                                                                                                Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................... ..........ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
A.     PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.     Latar Belakang.......................................................................... …1
2.     Rumusan Masalah......................................................................... 1
3.     Tujuan Pembahasan ...................................................................... 1
B.     PEMBAHASAN .................................................................................. 2
C.     PENUTUP ......................................................................................... 12
    Kesimpulan ......................................................................................... 11



 MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA  DIDIK
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar  Belakang  Masalah
Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan.  Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa per- kembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan sikap. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral.
Untuk efisiensi waktu, maka penulis membatasi penulisan ini pada karakteristik  dan kebutuhan  peserta  didik  usia  sekolah dasar. Karena usia sekolah dasar merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan dapat diarahkan kepada perkembangan masa remaja yang sehat.
B.  Rumusan Masalah
Rumusan  Masalah Dari latar belakang diatas, maka diperoleh permasalahan sebagai berikut:
            Bagaimana  karakteristik  dan kebutuhan  peserta  didik  usia  sekolah  dasar ?
C.  Tujuan
Mengetahui karakteristik  dan kebutuhan  peserta  didik  usia  sekolah  dasar.








BAB II
PEMBAHASAN

Modul 2. Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB 1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani serta Perkembangan Intelektual dan emosional
A.      Pertumbuhan Jasmani Selama Pertengahan Masa Kanak-kanak
1.          Tingkat pertumbuhan, pada  anak  usia 10 tahun  baik  laki-laki  maupun  perempuan, badannya  bertambah  berat  kurang  lebih  3,5  kg  dan  tingginya bertambah. Tingkat  pertumbuhan  anak sangat  berbeda  antara  ras, bangsa, dan  tingkat  sosial ekonominya.
2.          Nutrisi dan pertumbuhan, Untuk mendukung pertumbuhan ,anak2 memerlukan 2.400 kalori sehari,34 gr protein dan rata-rata karbohidrat yang tinggi paling minimum harus tetap di pertahankan (E.R William & Cakiendo)
3.          Kesehatan dan kebugaran anak, pemberian  vaksinasi  sangat  baik  bagi  anak-anak  usia  ini  daripada  anak-anak  yang  lebih rendah usianya.  Hal ini  terbukti  adanya  imunisasi  di  sekolah menjadi  alasan tingkat  kematian anak-anak  usia  sekolah rendah  sepanjang  tahun.

 B.     Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Masa Kanak-kanak
1.      Obesity, anak yang diadopsi ternyata mempunyai korelasi positif dengan orang tua aslinya, namun tidak ada korelasi sama sekali dengan orang tua yang mengadopsinya (A.J. Stunkard, Foch & Hrubec, 1986). Anak-anak  gemuk  biasanya  tidak  tumbuh  menjadi  gemuk  pada  mulanya  namun  mereka  menjadi  gemukk setelah dewasa.
2.      Kondisi medis pada masa kanak-kanak, pada  umumnya  anak  sering  sakit,  namun  berlangsung singkat.  Terdapat  80% anak  yang  sering  dirawat  karena  luka.
3.      Penglihatan, anak usia  sekolah penglihatannya  lebih  tajam  daripada  waktu-waktu sebelumnya. Sekalipun  demikian penglihatan anak dari kalangan kurang mampu  tidak  dapat  berkembang  secara normal.
4.      Kesehatan gigi, pada  usia  6  tahun  anak  mengalami  tanggal  giginya  yang  pertama  kali,  selanjutnya  diganti dengan gigi yang tetap  setiap tahunnya sebanyak empat  gigi.
5.      Kebugaran anak, pada dewasa  ini latihan  fisik  bagi anak-anak  sangat  baik  jika  dibandingkan  dengan tahun 1960-an. Jantung  dan  paru-paru  mereka  bentuknya  kurang  baik  dibandingkan  dengan anak-anak  yang  suka  berolahraga  daripada  anak-anak  usia  pertengahan  tahun.
C.    Perkembangan Intelektual dan Emosional
1.      Perkembangan intelektual
a.       Perkembangan kognitif: tahap operasi konkret Piaget
Kadang-kadang anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret, yaitu pada waktu anak dapat berpikir secara logis mengenai segala sesuatu.
b.       Berpikir operasional
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional: mereka dapat mempergunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam aktivitasnya.Pada masa ini anak berkurang sifat egoisnya
c.      Konservasi
Adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai operasi pada tahap kongkret. Atau kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
2.      Perkembangan emosional
a.     Gangguan emosional pada anak:takut suasana gelap,takut berhadapan dengan dokter
b.     Beberapa tipe masalah emosional. Kebrutalan atau kebringasan anak nampak pd perilakunya, misal; berkelahi berbohong mencuri merusak hakmilik dan bentuk lain yang berbeda .
c.     Gangguan kecemasan, tidak  mau  berteman.
d.     Takut sekolah, ketakutan terhadap  guru yang  keras (galak) atau  medapat  tugas  yang  berat  di  sekolah.
e.     Kematangan sekolah, umumnya  anak  telah mampu  mengatur  proses  buang air  kecil, mulai bersosialisasi  dalam  pengertian  telah dapat  membedakan teman laki-laki  atau  perempuan,  serta  berusaha  membedakan  antara  salah  dan benar.
f.      Depresi pada masa anak-anak, tidak  ada  seorang pun  yang  dapat  mengetahui  penyebab  timbulnya depresi  semacam  ini  secara  tepat.
g.     Perawatan problema emosional, pilihan untuk perawatan  secara  khusus untuk  gangguan  terrtentu  sangat  tergantung  pada  berbagai  faktor.
h.     Stres, perasaan  tertekan disertai  meningkatnya  emosi  yang  tidak  menyenangkan.

Modul 2. Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB 2. Perkembangan Bahasa, Sosial, Moral, dan Sikap
A.  Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata.Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, periode linguistik (0-1 tahun) dan linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah anak mengucapkan kata-kata yang pertama.
Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar:
1.  Fase satu kata atau holofrase
Anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks.  Misal kata duduk, bagi anak dapat berarti mau duduk, kursi tempat duduk dan lain-lain.
2. Fase lebih dari satu kata
Muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata
3.  Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya.
Jenis-jenis bahasa:
a.   Bahasa tubuh
b.   Bicara
Bagi anak, bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk mencapai tujuanya, misalnya:
1)      sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
2)      sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain
3)      sebagai alat untuk membina hubungan sosial
4)      sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri
5)      untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan oranglain
6)      untuk mempengaruhi perilaku orang lain
c.    Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal
1)     kematangan alat berbicara
2)      kesiapan berbicara
Kesiapan dimulai sejak anak berusia 12-18 bulan,yang disebut teachable moment dari     perkembangan bicara
3)      adanya model yang baik untuk dicontoh
4)      kesempatan berlatih
5)      motivasi untuk belajar dan berlatih
6)      bimbingan

 d.  Gangguan dalam perkembangan berbicara 
1.anak cengeng
2.anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain

Untuk bergaul dan berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa, baik dalam bentuk tulisan, percakapan, bahasa isyarat maupun ekspresi wajah.  Untuk berkomunikasi secara efektif prlu memperhatikan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Nilai-nilai tersebut harus diberikan sedini mungkin agar tertanam hal-hal mana yang baik dan buruk, yang boleh atau tidak boleh dilakukan, bagaimana bersilap dan bertutur kata yang baik terhadap orang lain. Pembelajaran nilai-nilai tersebut harus dengan contoh yang konkret agar mudah difahami anak.
Perkembangan Bahasa yaitu bentuk komunikasi manusia merupakan yang paling sempurna daripada binatang, karena manusia dapat melakukannya melalui berbagai sarana dan prasarana yang ada. Tiap individu dituntut untuk memiliki kemampuan menyatakan atau mengekspresikan pikirannya dan menangkap pemikiran orang lain melalui bahasa, sehingga komunikasi menjadi efektif. Anak-anak lebih dapat mengerti aa yang dikatakan orang lain daripada mengutarakan pikiran dan perasaan mereka dengan kata-kata.
Semakin matang organ-organ yang berkaitan dengan proses berbicara seperti alat bicara dan pertumbuhan/perkembangan otak, anak semakin jelas dalam mengutarakan kemauan, pikiran maupun perasaannya melalui ucapan atau bahasa. Hal itu tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama orang tua atau keluarga. Anak yang selalu mendapat motivasi positif akan terpacu untuk mengembangkan potensi bicaranya.
B.  Perkembangan Sosial, Moral, dan Sikap
1.  Perkembangan sosial
Ganjaran atau hukuman yang diberikan orang tua terhadap anaknya dapat diuraikan sebagai berikut:
a.   Ganjaran/hadiah
Fungsi hadiah:
1)      memiliki nilai pendidikan
2)      memberikan motivasi kepada anak
3)      memperkuat perilaku,ini berarti menumbuhkan keyakinan ,kepercayaan diri dan pemahaman bahwa sesuatu dilakukan tersebut betul serta diakuui kebenaranya oleh lingkungan setempat.
b.   Hukuman
        1)    Fungsi hukuman
                          a)  Fungsi resktriktif
Dengan diberikannya suatu hukuman kepada anak, ini berarti bahwa pengulangan perilaku yang tidak diharapkan dalam masyarakat tidak akan terjadi lagi.
 b)  Hukuman sebagai fungsi pendidikan
Menjelaskan kepada anak tentang pemahaman adanya peraturan yang berkaitan dengan perbuatan salah atau benar
                             c)  Hukuman sebagai penguat motivasi
2)      Syarat-syarat hukuman
    a)     sebaiknya hukuman sgra diberikan kpd anak yang membuat kesalahan & patut mendapat hukuman
    b)     diberikannya secara konsisten
    c)     hukuman yang diberikan harus bersifat konstruktif
    d)     hukuman yang diberikan bersifat impersonal
    e)    dalam memberikan hukuman harus disertai alasan
  f)  hukuman dpt digunakan sbgalat mengembangkan hati nurani anak
    g)     hukuman diberikan pada waktu & tempat yang tepat 
2. Perkembangan moral dan sikap
    Proses pembentukan perilaku moral dan sikap anak:
    a.       Imitasi (imitation)
    Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi sejak usia 3 tahun
       b.      Internalisasi
    Adalah suatu proses yang merasuk pada diri seseorang (anak) karena pengaruh sosial    yang paling mendalam dan paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.
      c.       Introvert dan Ekstrovert
   Introvert adalah kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya, minat, sikap. Ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya, sehingga segala minat, sikap dan keputusan yang diambil lebih banyak ditentukan oleh orang lain
d.      Kemandirian
e.       Ketergantungan
f.       Bakat (aptitude)

Terdapat 2 jenis bakat yang dimiliki dan dapat dikembangkan,yaitu:
1.   Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai suatu bidang pekerjaan khusus ,contoh:bakat dagang ,menulis/menyusun karangan,bakat semacam ini disebut vocational aptidude
2.   Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam tipe pendidikan tertentu atau pendidikan khusus,contoh;bakat melihat ruang (dimensi yang diperlukan oleh seorang arsitek, bakat semacam ini disebut shcolastic aptitude.
Faktor utama yang dapat mempengarui tampilnya bakat anak:
1.   faktor motivasi, berkaitan dengan daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
2.   faktor nilai atau value, berkaitan dengan bagaimana seseorang memberi arti terhadap hasil pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya
3.   konsep diri, anak yang memiliki konsep diri yang positif selalu berusaha berinteraksi secara timbal-balik dengan sukses yang merupakan aktualisasi bakatnya.

Modul 2. Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB 3. Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Dasar
A.    Perbedaan Pada Perkembangan Fisik
Perkembangan motorik pada anak laki-laki dan perempuan usia SD
Usia
Perilaku yang terpilih
1
Dalam gerakan anak perempuan lebih superior dan teliti, sedangkan pada anak laki-laki lebih superior dalam kekuatan, dan beberapa tindakannya kurang kompleks.
2
Keseimbangan dengan berdiri satu kaki tanpa memperhatikan kemungkinannya. Anak-anak dapat berjalan melangkah lebar dengan seimbang
3
Memiliki kekuatan menggenggam secara ajeg dengan tekanan 6 kg
4
Anak perempuan dapat melompat setinggi  21 cm, sedangkan anak lelaki dapat sampai 10 inci
5
Anak laki-laki dapat melompat setinggi 150 cm, sedangkan anak perempuan melompat setinggi 135 cm

B.     Perbedaan Pada Perkembangan Moral
1.      Piaget dan tahapan moral
Tahap pertama, hambatan moralitas juga disebut (heteronomous morality), bercirikan kekakuan, penyesuaian yang sederhana.(egosentrik). Tahap kedua, moralitas kerja sama juga disebut (autonomous morality), bercirikan moral yang fleksibel/kurang bersifat egosentrik (kenyal).



Dua tahap perkembangan moral menurut Piaget
Aspek Moralitas
Hambatan Moralitas
Kerja sama Moralitas
Pandangan
Seorang anak memandang suatu tindakan baik atau buruk dan berpendapat bahwa tiap orang melihatnya dengan cara yang sama
Anak-anak dapat menggantikan orang lain. Mereka tidak absolut dalam penyesuaian, tetapi melihatnya dari beberapa sudut pandang
Kesungguhan
Anak menyesuaikan tindakan dengan penuh tanggung jawab, bukan karena ada motif di belakangnya
Beberapa tindakan penyesuaian anak berdasarkan kesungguhan bukan karena konsekuensi
Peraturan
Anak-anak tunduk pada peraturan sebab sakral dan tidak dapat diubah
Anak-anak mengenal bahwa peraturan dibuat oleh manusia dan dapat diubah oleh manusia
Hukuman
Anak sangat takut pada hukuman
Anak lebih bersifat lunak terhadap hukuman yang dikompensasikan dengan pengorbanan dan pertolongan
 
Perbedaan Perkembangan Moral pada anak
Tahapan
Perkiraan usia
Perkembangan
0
4-6 th
Anak berpendapat bahwa satu-satu nya kemungkinan
1
6-8 th
Anak sadar bahwa orang lain mengintegrasikan sesuatu situasi dgn cara yg berbeda dng interprestasi mrk sendiri
2
8-10 th
Anak mempunyai kepedulian yg bertolak belakang menyadari bahwa orang lain mempunyai pandangan yang berbeda
3
10-12 th
Anak dapat membayangkan bahwa perspektif orang ketiga perlu diperhatikan
4
Remaja
Orang2 sadar bahwa komunikasi dan [engambilan peranan tidak selalu dapat menyelesaikan mslh untuk mengatsi nilai2 lawanya

2.      Koherlberg dan alasan moral
Koherlberg melukiskan tiga tingkatan alasan moral:
Tingkat 1,     Pra-conventional morality (anak usia 4-10 tahun) anak masih dibawah pengawasan orang tua dan lain-lain, tunduk pada peraturan untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.
Tingkat 2,     Conventional morality (anak usia 10-13 tahun) anak telah menginternalisasikan figur kekuasaan standar. Mereka patuh terhadap peraturan untuk menyenangkan orang lain.atau mempertahankan perintah
Tingkat 3,     Post-conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih) moralitas sepenuhnya internal. Dewasa ini orang-orang telah mengenal beberapa konflik standar moral dan memilih di antara standar tersebut.

C.   Perbedaan Kemampuan
Tahap-tahap persahabatan
Tahapan
Usia
Karakteristik
0.Persahabatan sementara
3-7
Anak-anak bersifat egosentris, mereka berpikir hanya mengenai sesuatu yang mereka inginkan dari hubungan
1.Bantuan satu arah
4-9
Anak-anak membatasi teman sebagai seseorang yang mau mengerjakan sesuatu sebagaimana dilakukan temannya
2  Dua cara, bekerja sama
6-12
Persahabatan melibatkan masalah menerima dan memberi namun masih ada unsur membedakan kepentingan diri daripada kepentingan orang lain
3.         Keintiman
9-15
Anak-anak memandang persahabatan seperti sesuatu yang berlangsung lama, sistematik
4.Kebebasan secara otomatis
12-dst
Anak-anak saling menghargai kebutuhan temannya untuk keduanya saling bergantung atau memiliki otonomi







Modul 2. Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB 4. Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia Sekolah Dasar
A.  Jasmaniah
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD memasuki tahapan perkembangan moral dan sosial yang memperhatikan pemuasan keinginan dan kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
Hurlock (1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk:
1.      Memberikan rasa aman kepada anak, dengan memberitahukan kepada mereka secara tegas apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.
2.      Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian yang ditafsirkan sebagai tanda penerimaan dirinya.
3.      Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin tersebut sesuai dengan perkembangan dirinya.
4.      Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam dirinya,shgga dapat mengambil keputusan secara bertanggung jawab dan juga dapat mengendalikan tingkah laku.

B.     Kasih Sayang
  Pada tahap  perkembangan  social  anak  usia SD  terutama  yang  duduk  di  kelas  tinggi  SD, sudah  ingin  memiliki  teman-teman  tetap. Perkembangan  tersebut  sejalan  dengan  kebutuhan  untuk  disayangi  dan  menyayangi  teman. Tidak  hanya  rasa  kasih  kepada  teman  saja,  tetapi  juga  sudah  ada  kebutuhan  untuk  memberikan  rasa  cinta  terhadap suatu  benda.  Oleh  karena  itu  guru  perlu  mengarahkan  anak-anak  agar  rasa  kasih saying  yang  sudah  muncul  dapat  terpelihara  dan  menjadikan  anak-anak  bersikap  penuh  kasih  terhadap  sesuatu seperti  menunjukkan  minat  siswa  yang  sudah  dipunyainya,  memupuk  serta  memelihara  minat  atau  hobi  para  siswa.

C.    Memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian. Anak-anak ini akan cenderung mengikuti aturan dari kelompok bermainnya/setia, dan juga menggantungkan dirinya kepada kelompok tersebut.
Kebutuhan  untuk  memiliki  tidak  terbatas  pada  pemilikan  teman  saja,  tetapi  juga  pada  benda-benda  miliknya  dan  milik  teman  sekelompoknya.  Dia  akan  menjaga  dengan  sepenuh  hati  benda-benda  yang  menjadi  kebanggaannya  atau  teman  gangnya.



D.    Aktualisasi Diri
Anak usia kelas tinggi di SD mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan keinginannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi juara tinju, pembalap dan sebagainya. Salah satu kebutuhan yang terkait  dengan kebutuhan  aktuali sasi diri adalah kebutuhan berprestasi atau need for achievement
De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru memberikan dan meningkatkan motivasi siswa:
1.      Membangkitkan semangat siswa, guru  bisa  menggunaan  berbagai  pendekatan  pembelajaran  agar  siswa  tidak  bosan.
2.      Memberikan harapan yang realistis,
3.      Memberikan insentif, berupa penghargaan pujian hadiah atau kata-kata yang manis
4.      Memberi pengarahan, guru  perlu  meminta  kepada  siswanya  untuk  melakukan  tindakan  yang  diharapkan  dengan  sebaik-baiknya.












BAB III 
PENUTUP

Kesimpulan
Dari makalah ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa : Pertumbuhan Fisik atau Jasmani serta Perkembangan Intelektual dan emosional meliputi Pertumbuhan Jasmani Selama Pertengahan Masa Kanak-kanak, Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Masa Kanak-kanak, Perkembangan Intelektual dan Emosional. Anak yang selalu mendapat motivasi positif akan terpacu untuk mengembangkan potensi bicaranya. Perkembangan Bahasa yaitu bentuk komunikasi manusia yang paling sempurna daripada binatang, karena manusia dapat melakukannya melalui berbagai sarana dan prasarana yang ada. Faktor utama yang dapat mempengarui tampilnya bakat anak yaitu faktor motivasi, faktor nilai atau value, dan konsep diri. Salah satu kebutuhan yang terkait  dengan kebutuhan  aktuali sasi diri adalah kebutuhan berprestasi






DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad, dkk. 2008. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara
Rosmawati. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Pekanbaru : Universitas Riau





Tidak ada komentar:

Posting Komentar